Rabu, 27 Desember 2023

Refleksi Topik 6 Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Sebelum memulai proses pembelajaran, saya berpikir bahwa topik ini sangat penting untuk dipahami oleh calon guru. Topik ini membahas tentang berbagai isu yang dapat mempengaruhi penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

Saya juga berpikir bahwa topik ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Pasalnya, topik ini membahas tentang berbagai bidang, seperti sosial, budaya, ekonomi, dan politik.

Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Dari konsep yang saya pelajari dalam topik ini, saya memahami bahwa penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu:

  • Faktor sosial, seperti budaya, agama, dan adat istiadat.
  • Faktor budaya, seperti nilai-nilai, norma, dan kebiasaan.
  • Faktor ekonomi, seperti tingkat pendapatan masyarakat dan kondisi perekonomian.
  • Faktor politik, seperti kebijakan pemerintah dan kondisi politik.

Saya juga memahami bahwa isu-isu yang dapat mempengaruhi penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah, antara lain:

  • Pemerataan pendidikan
  • Kualitas pendidikan
  • Akses pendidikan
  • Kemandirian guru
  • Partisipasi masyarakat

Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Bersama dengan rekan-rekan saya dalam ruang kolaborasi, saya belajar tentang pentingnya kerja sama dalam memecahkan masalah. Kami juga belajar tentang pentingnya saling menghormati dan menghargai pendapat orang lain.

Saya juga belajar tentang berbagai perspektif yang berbeda tentang isu-isu pendidikan. Hal ini membantu saya untuk lebih memahami kompleksitas dari isu-isu tersebut.

Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Dari proses demonstrasi kontekstual yang saya jalani bersama kelompok, saya belajar tentang pentingnya menerapkan teori ke dalam praktik. Saya juga belajar tentang pentingnya beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi.

Saya juga belajar tentang pentingnya bekerja sama dengan rekan-rekan dalam tim. Kerja sama yang baik akan menghasilkan hasil yang lebih baik.

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?

Sejauh ini, saya sudah memahami tentang berbagai isu yang dapat mempengaruhi penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Saya juga memahami tentang pentingnya kerja sama, saling menghormati, dan menghargai pendapat orang lain dalam memecahkan masalah pendidikan.

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

Hal baru yang saya pahami adalah bahwa isu-isu pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal sekolah, tetapi juga faktor eksternal. Saya juga paham bahwa kerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Hal yang berubah dari pemahaman saya di awal sebelum pembelajaran dimulai adalah bahwa isu-isu pendidikan lebih kompleks dari yang saya bayangkan sebelumnya. Saya juga menyadari bahwa untuk memecahkan masalah pendidikan, diperlukan kerja keras dan komitmen dari semua pihak.

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Saya ingin belajar lebih lanjut tentang berbagai solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi isu-isu pendidikan. Saya juga ingin belajar tentang bagaimana menerapkan solusi-solusi tersebut secara efektif.

Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Dari koneksi antar materi, saya belajar bahwa berbagai mata kuliah saling berkaitan. Hal ini menunjukkan bahwa untuk menjadi guru yang profesional, diperlukan pemahaman yang luas tentang berbagai bidang.

Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?

Pembelajaran tentang isu-isu pendidikan ini sangat bermanfaat untuk kesiapan saya sebagai guru. Pembelajaran ini membantu saya untuk memahami berbagai tantangan yang akan saya hadapi sebagai guru.

Pembelajaran ini juga membantu saya untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk memecahkan masalah pendidikan.

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Saya menilai kesiapan saya saat ini adalah 7. Saya merasa sudah cukup memahami tentang berbagai isu pendidikan dan solusinya. Namun, saya masih perlu belajar lebih lanjut untuk meningkatkan keterampilan saya dalam memecahkan masalah pendidikan.

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Untuk bisa menerapkan pembelajaran ini dengan optimal, saya perlu mempersiapkan diri dengan hal-hal berikut:

  • Meningkatkan pemahaman tentang berbagai isu pendidikan dan solusinya.
  • Mengembangkan keterampilan dalam memecahkan masalah pendidikan.
  • Mengembangkan keterampilan komunikasi dan kerja sama.

Saya akan terus belajar dan berlatih untuk meningkatkan kesiapan saya sebagai guru.

Kamis, 30 November 2023

Artikel Refleksi Pembelajaran Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

 

Topik: Isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik

Oleh: Khafid Baihaqi Iskak

Sebelum memulai proses pembelajaran, saya memiliki pemahaman yang cukup umum tentang topik ini. Saya tahu bahwa ada beberapa isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang dapat mempengaruhi proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Namun, saya belum memahami secara mendalam bagaimana isu-isu tersebut dapat mempengaruhi proses pendidikan dan pembelajaran.

Dalam pembelajaran ini, saya mempelajari beberapa konsep penting, yaitu:

  • Isu-isu sosial: Isu-isu sosial seperti kesenjangan sosial, diskriminasi, dan budaya patriarki dapat mempengaruhi akses dan partisipasi siswa dalam pendidikan.
  • Isu-isu budaya: Isu-isu budaya seperti keberagaman budaya dan agama dapat mempengaruhi kurikulum dan metode pembelajaran.
  • Isu-isu ekonomi: Isu-isu ekonomi seperti kemiskinan dan kesenjangan ekonomi dapat menghambat akses siswa ke pendidikan berkualitas.
  • Isu-isu politik: Isu-isu politik seperti korupsi dan kebijakan pendidikan yang tidak adil dapat menghambat kualitas pendidikan.

Saya juga mempelajari bagaimana isu-isu tersebut dapat mempengaruhi proses pendidikan dan pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam ruang kolaborasi, saya berkesempatan untuk berdiskusi dan bertukar pikiran dengan rekan-rekan saya tentang topik ini. Saya mendapatkan banyak perspektif baru dari rekan-rekan saya yang berasal dari latar belakang yang berbeda.

Berikut adalah beberapa hal yang saya pelajari dari rekan-rekan saya:

  • Pentingnya memahami konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam memahami isu-isu pendidikan.
  • Bagaimana isu-isu pendidikan dapat dimaknai secara berbeda oleh orang-orang dari latar belakang yang berbeda.
  • Bagaimana isu-isu pendidikan dapat dipecahkan dengan pendekatan yang holistik dan partisipatif.

Dalam proses demonstrasi kontekstual, saya berkesempatan untuk menerapkan pemahaman saya tentang topik ini dalam praktik. Saya dan kelompok saya mengembangkan sebuah proyek pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi salah satu isu pendidikan di lingkungan kami.

Berikut adalah beberapa hal yang saya pelajari dari proses demonstrasi kontekstual:

  • Pentingnya menerapkan pemahaman teoritis dalam praktik.
  • Bagaimana isu-isu pendidikan dapat dipecahkan dengan pendekatan yang kreatif dan inovatif.
  • Bagaimana kerja sama yang baik antar anggota kelompok dapat menghasilkan hasil yang lebih baik.

Sejauh ini, saya sudah memahami secara mendalam tentang topik ini. Saya dapat menjelaskan bagaimana isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik dapat mempengaruhi proses pendidikan dan pembelajaran. Saya juga dapat memberikan contoh-contoh konkret tentang bagaimana isu-isu tersebut dapat dipecahkan.

Saya memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas dan multidimensi dari isu-isu pendidikan. Saya juga menyadari pentingnya kerja sama dan kolaborasi dalam mengatasi isu-isu pendidikan.

Saya ingin mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana isu-isu pendidikan dapat dipecahkan secara sistematis dan berkelanjutan. Saya juga ingin mempelajari lebih lanjut tentang peran guru dalam mengatasi isu-isu pendidikan.

Saya menyadari bahwa isu-isu pendidikan tidak dapat dipahami secara terpisah dari isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik lainnya. Saya juga menyadari bahwa isu-isu pendidikan dapat dipecahkan dengan pendekatan yang holistik dan partisipatif.

Pembelajaran ini memberikan saya pemahaman yang lebih mendalam tentang isu-isu pendidikan. Pemahaman ini akan membantu saya untuk menjadi guru yang lebih efektif dan profesional.

Saya menilai kesiapan saya saat ini adalah 8/10. Saya merasa cukup siap untuk menjadi guru, namun saya masih perlu belajar dan mengembangkan diri lebih

Untuk dapat menerapkan pembelajaran ini dengan optimal, saya perlu mempersiapkan beberapa hal berikut:

  • Memperluas wawasan dan pengetahuan tentang isu-isu pendidikan. Saya perlu terus belajar dan membaca tentang isu-isu pendidikan terkini, baik di Indonesia maupun di dunia.
  • Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analisis. Saya perlu mampu menganalisis isu-isu pendidikan secara kritis dan mendalam.

Kesimpulan

Pembelajaran tentang Isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi dan politik ini sangat bermanfaat bagi saya sebagai calon guru. Pembelajaran ini memberikan saya pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas dan multidimensi dari isu-isu pendidikan. Saya juga menyadari pentingnya kerja sama dan kolaborasi dalam mengatasi isu-isu pendidikan.

Saya percaya bahwa pembelajaran ini akan membantu saya untuk menjadi guru yang lebih efektif dan profesional dalam mengatasi isu-isu pendidikan di Indonesia.

Selasa, 28 November 2023

Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan Sebagai Scaffolding pada ZPD


Sebelum memulai proses pembelajaran tentang scaffolding pada ZPD, saya berpikir bahwa scaffolding adalah suatu teknik pembelajaran yang memberikan bantuan kepada siswa dalam proses belajarnya. Bantuan tersebut dapat berupa penjelasan, petunjuk, atau contoh yang diberikan oleh guru atau fasilitator.

Saya juga berpikir bahwa scaffolding penting untuk diterapkan dalam pembelajaran, karena dapat membantu siswa untuk belajar lebih efektif dan efisien. Dengan scaffolding, siswa dapat belajar dengan lebih cepat dan lebih mudah memahami materi yang dipelajari.

Dari konsep yang saya pelajari dalam topik ini, saya memahami bahwa scaffolding memiliki beberapa karakteristik penting, yaitu:

  • Berpusat pada siswa: Scaffolding harus berpusat pada siswa, artinya bantuan yang diberikan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.
  • Bersifat sementara: Bantuan yang diberikan harus bersifat sementara, artinya bantuan harus dikurangi secara bertahap seiring dengan kemampuan siswa yang meningkat.
  • Bersifat adaptif: Scaffolding harus bersifat adaptif, artinya bantuan harus disesuaikan dengan perkembangan siswa.

Selain itu, saya juga memahami bahwa scaffolding dapat diterapkan dalam berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran. Beberapa pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang dapat diterapkan sebagai scaffolding antara lain:

  • Pendekatan konstruktivisme: Pendekatan konstruktivisme menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dengan pendekatan ini, siswa didorong untuk aktif membangun pengetahuannya sendiri.
  • Strategi pembelajaran kooperatif: Strategi pembelajaran kooperatif mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu tugas.
  • Metode tanya jawab: Metode tanya jawab dapat digunakan untuk memberikan umpan balik kepada siswa dan untuk mendorong siswa untuk berpikir kritis.
  • Teknik demonstrasi: Teknik demonstrasi dapat digunakan untuk menunjukkan kepada siswa bagaimana suatu hal dilakukan.

Dalam ruang kolaborasi, saya belajar lebih lanjut tentang scaffolding melalui diskusi dan kerja kelompok. Melalui diskusi, saya dapat bertukar pikiran dengan rekan-rekan saya tentang pemahaman saya tentang scaffolding. Melalui kerja kelompok, saya dapat menerapkan scaffolding dalam pembelajaran bersama rekan-rekan saya.

Salah satu hal penting yang saya pelajari dari rekan-rekan saya adalah bahwa scaffolding tidak hanya dapat diberikan oleh guru atau fasilitator, tetapi juga dapat diberikan oleh siswa kepada siswa lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa scaffolding dapat menjadi bagian dari budaya belajar di kelas.

Dari proses demonstrasi kontekstual yang saya jalani bersama kelompok, saya belajar bahwa scaffolding dapat membantu siswa untuk belajar dengan lebih bermakna. Hal ini karena scaffolding dapat membantu siswa untuk menghubungkan materi yang dipelajari dengan pengalaman dan pengetahuan mereka sebelumnya.

Selain itu, saya juga belajar bahwa scaffolding dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka. Hal ini karena scaffolding mendorong siswa untuk bekerja sama dan berkomunikasi dengan orang lain.

Sejauh ini, saya sudah memahami bahwa scaffolding adalah suatu teknik pembelajaran yang penting untuk diterapkan dalam pembelajaran. Scaffolding dapat membantu siswa untuk belajar lebih efektif dan efisien, serta untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka.

Ada beberapa hal baru yang saya pahami atau yang berubah dari pemahaman saya di awal sebelum pembelajaran dimulai, antara lain:

  • Saya memahami bahwa scaffolding memiliki beberapa karakteristik penting, yaitu berpusat pada siswa, bersifat sementara, dan bersifat adaptif.
  • Saya memahami bahwa scaffolding dapat diterapkan dalam berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran.
  • Saya memahami bahwa scaffolding tidak hanya dapat diberikan oleh guru atau fasilitator, tetapi juga dapat diberikan oleh siswa kepada siswa lainnya.
  • Saya memahami bahwa scaffolding dapat membantu siswa untuk belajar dengan lebih bermakna dan mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka.

Setelah mempelajari tentang scaffolding, saya masih ingin mempelajari lebih lanjut tentang hal-hal berikut:

  • Bagaimana cara menerapkan scaffolding secara efektif dalam pembelajaran?
  • Bagaimana cara mengembangkan keterampilan scaffolding bagi guru dan fasilitator?
  • Bagaimana cara mengukur keberhasilan penerapan scaffolding dalam pembelajaran?

Saya percaya bahwa dengan mempelajari lebih lanjut tentang scaffolding, saya dapat menjadi lebih efektif dalam membantu siswa untuk belajar.

Minggu, 22 Oktober 2023

Zone of Proximal Development (ZPD): Fondasi Pembelajaran Berpusat pada Siswa

Sebelum memulai proses pembelajaran tentang Zone of Proximal Development (ZPD), saya memiliki pemahaman yang terbatas tentang konsep ini. ZPD adalah singkatan yang sepertinya lebih sesuai untuk menjadi kode dalam sebuah buku daripada konsep dalam pendidikan. Dengan hanya sedikit pengetahuan awal, saya penasaran untuk menjelajahi lebih dalam dan memahami apa yang ZPD sebenarnya dan mengapa hal itu sangat penting dalam konteks pendidikan.


Saat memulai proses pembelajaran, saya memasuki dunia yang sepenuhnya berfokus pada siswa dan potensi mereka. Konsep ZPD mempertegas bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang dapat ditingkatkan melalui bimbingan dan dukungan yang tepat. Ini menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya tentang mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa, tetapi juga tentang membimbing siswa untuk mencapai potensi maksimal mereka.


Selama berkolaborasi dengan rekan-rekan sekelas, saya menemukan beragam perspektif dan pemahaman tentang ZPD. Beberapa dari mereka telah berpengalaman dalam mengintegrasikan ZPD ke dalam pengajaran mereka, sementara yang lain baru saja mengenalnya. Ini membuka kesempatan bagi kami untuk belajar satu sama lain dan bertukar ide tentang cara terbaik mengaplikasikan ZPD dalam lingkungan pendidikan yang berbeda.


Proses demonstrasi kontekstual membawa pemahaman saya tentang ZPD ke tingkat berikutnya. Kami merancang sebuah pelajaran yang mempertimbangkan ZPD siswa kami. Selama proses ini, saya menyadari pentingnya merancang tugas yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, sehingga mereka bisa belajar secara efektif. Saya juga belajar bahwa kolaborasi dengan siswa adalah kunci untuk membantu mereka mencapai tingkat perkembangan potensial mereka.


Sejauh ini, saya telah memahami bahwa ZPD bukan hanya teori pendidikan, tetapi juga kerangka kerja praktis yang dapat digunakan oleh guru dalam pengajaran sehari-hari. Konsep ini menggeser fokus dari guru sebagai sumber pengetahuan ke arah guru sebagai pemandu perkembangan siswa. Ini memungkinkan kita untuk merespons kebutuhan dan kemajuan setiap siswa secara lebih tepat.


Selama proses pembelajaran, saya mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang perbedaan antara ZPD aktual dan potensial. Saya menyadari bahwa identifikasi ZPD adalah langkah awal yang penting dalam merancang pengalaman pembelajaran yang efektif. Ini menciptakan dasar yang kuat untuk merancang pengajaran yang berfokus pada pertumbuhan siswa.


Apa yang ingin saya pelajari lebih lanjut adalah strategi konkret untuk mengidentifikasi ZPD siswa. Saya ingin memahami cara mendekati setiap siswa secara individual dan merancang pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan mereka. Selain itu, saya ingin mendalami penelitian terkini dalam bidang ini untuk tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru dalam pemahaman ZPD.


Ketika saya merenungkan tentang koneksi antara ZPD dengan mata kuliah lain, saya menyadari bahwa ini sangat terkait dengan pemahaman peserta didik dan pembelajaran berdiferensiasi. Pemahaman yang mendalam tentang siswa dan potensi mereka sangat penting dalam merancang pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan ZPD. Saya melihat bahwa ZPD adalah fondasi untuk berbagai strategi pembelajaran yang berfokus pada siswa.


Manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan saya sebagai guru sangat besar. Ini memberi saya alat yang kuat untuk merancang pengalaman pembelajaran yang efektif dan relevan. Saya sekarang lebih percaya diri dalam merespons kebutuhan dan kemajuan siswa dalam kelas.


Saat ini, saya menilai kesiapan saya dalam menerapkan konsep ZPD sebagai 6. Alasannya adalah bahwa saya masih perlu mempelajari lebih banyak tentang strategi konkret dalam mengidentifikasi ZPD siswa dan merancang pengalaman pembelajaran yang sesuai dengannya.


Untuk bisa menerapkannya dengan optimal, saya perlu mempersiapkan diri dengan membaca lebih banyak, berpartisipasi dalam pelatihan terkait, dan berkolaborasi dengan rekan-rekan guru yang memiliki pengalaman dalam mengintegrasikan ZPD dalam pengajaran mereka. Dengan persiapan lebih lanjut dan praktik yang terus-menerus, saya yakin dapat memanfaatkan konsep ZPD secara efektif dalam profesi saya sebagai guru. Konsep ini memberikan landasan yang kokoh untuk memajukan pendidikan dan membantu siswa mencapai potensi mereka.

Rabu, 11 Oktober 2023

Refleksi Materi Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik dalam Pembelajaran


Sebelum memulai proses pembelajaran tentang Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik dalam Pembelajaran, saya memiliki pemahaman dasar tentang bagaimana faktor-faktor ini dapat memengaruhi pendidikan, tetapi pemahaman saya mungkin terbatas. Saya menganggapnya sebagai konsep yang penting tetapi belum sepenuhnya menyadari sejauh mana implikasinya dalam praktek pembelajaran.


Namun, seiring dengan perkembangan pembelajaran, saya mulai memahami betapa pentingnya faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam konteks pendidikan. Saya belajar bahwa lingkungan sosial dan budaya siswa dapat sangat memengaruhi gaya belajar mereka dan motivasi mereka untuk belajar. Saya juga menyadari bahwa faktor ekonomi dan politik dapat mempengaruhi akses siswa terhadap sumber daya pendidikan dan kesetaraan dalam pendidikan.


Dalam ruang kolaborasi dengan rekan-rekan, saya memperoleh wawasan tambahan. Kami berbagi pengalaman dan pengetahuan kami tentang bagaimana faktor-faktor ini beroperasi dalam lingkungan pembelajaran masing-masing. Kami juga saling menginspirasi untuk mengembangkan strategi pengajaran yang lebih inklusif dan responsif terhadap perbedaan sosial, budaya, ekonomi, dan politik.


Proses demonstrasi kontekstual juga memberikan pemahaman yang lebih dalam. Kami secara aktif terlibat dalam merancang dan melaksanakan pelajaran yang mempertimbangkan faktor-faktor tersebut. Ini tidak hanya meningkatkan pemahaman kami tentang materi tetapi juga memberi kami wawasan tentang kekuatan dan tantangan menerapkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dalam konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang beragam.


Saat ini, saya telah memahami bahwa perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik sangat penting dalam pembelajaran. Saya memahami bahwa sebagai guru, saya perlu mempertimbangkan aspek-aspek ini dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran agar dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna dan relevan bagi semua siswa.


Hal yang baru yang saya pahami adalah kompleksitas hubungan antara faktor-faktor ini dalam konteks pendidikan. Saya sekarang lebih sadar akan bagaimana mereka saling berkaitan dan bagaimana tindakan saya sebagai guru dapat memengaruhi siswa dari berbagai latar belakang.


Saya ingin belajar lebih lanjut tentang strategi konkret untuk mengatasi tantangan yang mungkin timbul karena faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Saya ingin memiliki lebih banyak alat praktis untuk mengintegrasikan perspektif ini ke dalam rencana pembelajaran saya.


Saya juga belajar tentang koneksi antar materi, baik dalam mata kuliah ini maupun dengan mata kuliah lain. Saya melihat bahwa pemahaman tentang faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik juga berhubungan dengan konsep seperti inklusi, kurikulum berpusat pada siswa, dan pemahaman mendalam tentang siswa sebagai individu.


Pembelajaran ini sangat bermanfaat untuk kesiapan saya sebagai guru. Ini membantu saya menjadi lebih sadar tentang pentingnya menerapkan pendekatan yang lebih inklusif dan relevan dalam pengajaran saya. Ini juga mempersiapkan saya untuk menghadapi berbagai tantangan yang mungkin timbul dalam kelas dengan siswa yang beragam latar belakang.


Saat ini, dalam skala 1-10, saya mungkin menilai kesiapan saya sekitar 7. Saya merasa telah mendapatkan pemahaman yang baik tentang konsep ini, tetapi saya tahu bahwa masih ada banyak yang perlu saya pelajari dan praktikkan. Untuk bisa menerapkannya dengan optimal, saya perlu lebih banyak pengalaman dalam merancang dan memberikan pembelajaran yang mempertimbangkan faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Saya juga perlu terus mengembangkan kemampuan refleksi dan adaptasi terhadap perubahan dalam lingkungan pembelajaran.

Senin, 07 Oktober 2013

Tempat dan Waktu Favorit

Tempat favorit #kursiPanjang #Lantai3 #kampus3 dan waktu kesukaan #15:35

Waktu itu angin berhembus kencang lembut bertiup dari selatan. Ditambahlagi suasana kampus yang sepi dan tenang. Saya sengaja datang 30menit lebih awal demi menikmati suasana kampus dan indahnya kebersamaan dengan teman kelas. Namun pada waktu itu belum ada teman yang datang alhasil saya mencoba bersantai sambil membaca sekilas materi kalkulus integral pertemuan kemarin.

Jatuh cinta dengan tempat ini :)

Malam yang indah dan penuh ''bintang'' menghiasi pemandangan dari atas. Tempat ini kan jadi salah satu tempat favorit saya di kota jogja.